: Andi Tafader
Sampai pada batas umurlah sepiku memuja lautan
Rindu yang mengalir adalah rindu rahasia langit
Rahasia bawah air yang menikam ke jantung puisi
Kepadanyalah segala rahasia sunyi ingin ku selami
Pada sekian persinggahan pernah kutemukan wajah bunga
Juga tajam airmata dari luka yang kian menganga
Bersandarlah aku pada perawan pada perempuan karam
Namun sunyi mata air tak pernah juga bisa kujangka
Maka demi pelabuhan yang selalu menggemparkan telinga
Aku memilih berlayar menuju titik paling sepi yang dibilang mati
Banda Aceh, 18 November 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar