Rabu, 15 September 2010

Dalam Hening Selokan Puisi

Dalam Hening Selokan Puisi

Dalam hening selokan puisi
tubuhku meradang
memanggil-manggil dingin mata
di balik selimut hitam
yang terlalu sibuk mendengar
petuah mimpi-mimpi
yang terus datang
dengan hangat jemari

Dalam hening selokan puisi
kuteguk juga ini coklat
agar nafas masih mengepul
hingga ke celah-celah istana
di mana para koki sedang sibuk
menyiapkan pesta
sebelum remajanya
ditelan pergantian fase

Dalam hening selokan puisi
aku meraba-raba arah
menuju tangan muara
yang pernah mengutukku
menjadi tetes hujan
di hulu selokan ini.

2010

Tidak ada komentar: